Minggu, 16 November 2008

Selamatkan cadangan Batubara

Dengan menipisnya cadangan BBM di negeri kita, hampir seluruh pengguna energi beralih ke batubara.

Entah bagaimana negara ini mengamankan sumber daya alam, hampir semua cadangan batubara yang seharusnya dikuasai oleh negara, dikuasai oleh pengusaha asing, oleh pengusaha nasional, oleh organisasi sebagai topeng untuk menutupi penguasaan lahan oleh perorangan, kelompok.

Arahnya sama dengan penguasaan hutan yang hasilnya kita lihat sekarang bagaimana rusaknya hutan kita dan perlu puluhan sampai ratusan tahun untuk memulihkan
Pohon bisa tumbuh kalau berniat dan ada dana untuk menanam.

Tapi Batubara tidak bisa diperbaharui. Kalau habis ya melarat bangsa ini akan sumber energi.

Batubara yang tersimpan diperut bumi bisa di eksplotasi oleh rakyat biasa, tidak ada teknologi tinggi diperlukan mengolah Batubara, tinggal menggali langsung kirim ke pemakai. Berbeda jauh dengan BBM yang memerlukan teknologi dan peralatan khusus.
Pertanyaan besar : mengapa harus diserahkan ke pengusaha swasta, ke perusahaan asing ?.

Melalui blog ini saya berharap semua elemen bangsa dan yang berwenang memahami kondisi cadangan Batubara kita yang perlu diselamatkan, kita berharap tidak perlu penguasaan diberikan ke pengusaha swasta nasional atau swasta yang arahnya mengeruk keuntungan sebesar besarnya. Segera kuasai oleh negara, landasan hukumnya ada pada Undang Undang Dasar kita.

Kamis, 13 November 2008

Cerita keberuntungan warga Pangalengan

Tanggal 9 November 2008 lalu saya berkesempatan memenuhi ajakan teman-teman di Bandung untuk ber-rekreasi ke lokasi wisata Cibolang Pangalengan. Tempat yang indah untuk para wisatawan berenang atau berendam air panas sambil menikmati alam pergunungan.

Ada beberapa hal yang menarik selain pemandangan yang indah yang bisa dilihat selama perjalanan menuju kesana, karena ada perkebunan teh, perkebunan sayur yang terlihat asri, rapi dan tentu saja indah.

Hal yang menarik ingin disampaikan adalah yang berkaitan dengan kehidupan warga Pangalengan yang beruntung dibandingkan warga Indonesia di lokasi berbeda.

Lokasi tempat tersebut jauh dari kota Bandung, berada diketinggian arah selatan. Walau kendaraan harus mendaki, jalan sudah beraspal. Dikiri kanan jalan kota Pangalengan banyak tempat usaha, rumah penduduk relatif bagus, aktifitas pasar ramai, kendaraan mobil atau milik warga banyak keluaran baru. Yang muncul dibenak saya, rakyat disini relatif berkecukupan atau mampu.
Belum sempat berpikir kenapa ini bisa terjadi, dari kejauhan terlihat bangunan bertulisan besar KPBS, suatu bangunan milik koperasi peternak susu. Di jalan bertemu mobil pengumpul susu, menurut kawan saya susu tersebut dikumpulkan dan nantinya akan dibeli oleh perusahaan susu skala besar seperti Ultra Jaya, Indomilk mungkin Susu Bendera atau yang lain.
Mungkin disana juga ada koperasi hasil pertanian, karena penduduk telah menggunakan ajaran Proklamator Drs. Moh Hatta mencapai sejahtera. Rupanya koperasi masih bermanfaat mengangkat kehidupan rakyat, yang selama ini mungkin sudah tidak dianggap sebagai sarana untuk memajukan bangsa. Kita lebih banyak memperhatikan, memberi perlakuan dominan kepada perusahaan milik konglomerat yang rasa kebangsaan dipertanyakan.
Warga Pangalengan sangat beruntung memiliki tempat yang subur, memiliki tempat yang indah untuk rekreasi, memiliki pembangkit listrik panas bumi dan PLTA. Andaikan daerah ini terisolasi atau ada rersesi global mungkin mereka akan tetap makmur dengan sumber daya alam yang kaya.
Mungkin ini gambaran samar samar "bangsa yang berdikari" atau kehidupan sosok "Marhaen" menurut Proklamator Ir. Soekarno atau sebagian kecil gambaran bangsa Indonesia yang ada di alam pikiran Prabowo Subianto yang kita sering lihat di iklan TV.
Yang pasti alam Indonesia itu indah, kaya akan sumber daya alam, leluhur kita memiliki budaya yang baik, berbudi pekerti, Pancasila tidak perlu disangsikan sebagai dasar negara. Tolong renungkan apa cara-cara sekarang yang kita jalani dalam hidup berbangsa sudah baik dan betul dalam membangun bangsa.