Selasa, 12 Agustus 2008

Pegawai Negeri tolong bantu kami dengan data dan senyuman

Kalau ada yang menawarkan untuk kerja keluar negeri, pasti kecurigaan, ketakutan, dan pikiran buruk menghantui. Padahal dalam zaman yang sudah globalisasi kerja keluar negeri merupakan alternatif untuk memberi kesempatan kerja bagi anak anak bangsa.
Dengan tujuan berbagi pengetahuan kepada calon angkatan kerja, saya atas dukungan Ketua STT Yuppentek yang memang berjuang dalam bidang pendidikan bermaksud mengadakan sosialisasi prosedur dan mekanisme kerja ke luar negeri.
Disnaker Tenaga kerja Kabupaten dan Kota Tangerang mendukung rencana ini. Terima kasih pak atas dukungannya. Cuma kalau boleh jujur, saya angkat topi dan berterima kasih untuk Disnaker Kabupaten Tangerang. Disana sudah ada dan berjalan Sosialisasi ini ke tingkat kecamatan dan beberapa sekolah. Saya tinggal bergabung karena disana ada program dan anggarannya. Terima kasih Pak Ali Mustaf, Pak Ronny dan Pak Dayat.
Ada keinginan untuk meberikan sosilisasi ke SMK, SMA, MAN, MAS yang ada di Kabupaten dan Kota Tangerang. Rupanya gayung tidak bersambut.
Di Kantor Departemen Agama Kabupaten saya mendapatkan nama dan alamat MAN dan MAS walau awalnya sinis dan muncul ego yang seharusnya tidak dimiliki pegawai negeri yang hidupnya bekerja untuk mengabdi kepada Negara dalam melayani rakyat.
Yang sangat tidak masuk akal sehat di Dinas P dan K Kabupaten Tangerang, kecurigaan dan watak yang tidak seharusnya tidak dimiliki pegawai negeri saya dapati. Hanya untuk mendapatkan nama dan alamat sekolah SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Tangerang tidak saya peroleh dengan alasan tidak ada surat permohonan resmi ke Kepala Dinas dengan nada keras. Padahal lembaga ini ada dalam Negara Republik Indonesia yang beberapa hari lagi berusia 63 tahun. Data yang saya minta bukan data rahasia, komsumsi umum yang seharusnya mudah diperoleh dan kewajiban bagi Negara untuk mensosialisasikan kepada rakyat, saya membayangkan bagaimana sulitnya orang tua mencari tempat sekolah bagi anak nya. Kalau memang tidak punya Website buatlah papan tulis kemudian dipampang untuk dapat menyampaikan data yang merupakan hasil kerja pegawai untuk kebutuhan masyarakat. Di tempat lain kita bisa melihat aneka macam data termasuk alamat sekolah depan kantor Dinas P dan K bahkan ada di Internet. Halo bapak Bupati, wakil nya tukang insinyur, walau di film (lain dengan saya insinyur beneran) harusnya beliau diberi tugas agar lembaga negara dekat dengan rakyat, pegawai bukan bermental pejabat, bekerja untuk melayani bukan dilayani dan usakan lembaga kita tidak Gaptek,
Itulah kritik saya hari ini mudah mudahan menjadi sumbangan untuk kemajuan bangsa khususnya di Tangerang.

1 komentar:

fairy world mengatakan...

wah pak numpang mampir. saya tergerak untuk komen nih.. bener banget pak tntg tkw. asumsi masyarakat bahwa menjadi TKW ato TKI hanya sebatas perjuangan kaum "budak" di negara tetangga. tapi pak asumsi ini juga tak lepas dari peran pemerintah. jadi apakah asumsi ini terbentuk atau di bentuk? Karena kita tahu pesimisme masyarakat terhadap minat kerja di luar hanya di miliki oleh mereka yang di bawah rata-rata (ekonomi). dan peran media massa begitu besar terhadap memburuknya keadaan TKW/TKI kita. Jadi masih adakah peran pemerintah untuk memerangi asumsi negatif ini? dan juga mensosialisaikan bahwa TKW/TKI pun tak hanya sekedar berstatus "budak" di negara tetangga.

dan mengenai pegawai negri dan senyuman apalagi data.. kalau tanpa imbalan sih rasanya..."mimpi aje kali ya"(saya pernah bekerja di notaris pak) jadi yah.. mari kita bermimpi...

sukses buat blognya pak..